Pengaruh Pembelajaran Terhadap Daya Pikir, Mental, dan Tumbuh Kembang Anak
Berbicara
tentang pembelajaran pastinya sudah familiar di telinga banyak orang, apalagi
di kalangan anak usia dini. Sejak kecil, orang tua selalu memperbolehkan
anaknya untuk belajar berbagai macam hal, di samping untuk mendapatkan pengetahuan,
melatih daya pikir, juga untuk melatih mental. Pembelajaran yang dilakukan pada
anak usia dini tidak harus pada bidang akademik saja, melainkan non-akademik
juga sangat perlu untuk diajarkan, oleh karena itu orang tua perlu membatasi
anaknya agar tidak mengeksplorasi berlebihan
di usia tersebut.
Perlu
diperhatikan juga, bahwa lingkungan yang mendukung akan sangat memberikan
dampak positif kepada anak. Anak-anak berada pada kisaran usia 6-11 tahun,
dapat dibilang sangat aktif dan mempunyai sangat banyak ide-ide dari hasil eksplorasi. Oleh karena itu, ada 9 tugas perkembangan pada anak, yaitu
:
- Mempelajari
keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu
- Membentuk
sikap tertentu terhadap diri sendiri terhadap organisme yang sedang tumbuh
- Belajar
bergaul dengan teman sebaya
- Mempelajari
peranan yang sesuai dengan jenis kelamin
- Membina
keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung
- Mengembangkan
konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
- Membentuk
kata hati, moralitas, dan nilai-nilai
- Memperoleh
kebebasan diri
- Mengembangkan
sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial
Pembelajaran
atau yang lebih dikenal sebagai pengetahuan yang diperoleh, saat usia anak-anak
sangatlah mempengaruhi dan membantu anak-anak untuk melalui tahap-tahap perkembangan.
Dari kegiatan pembelajaran ini, anak menjadi lebih maju dan kritis. Hal yang
diperoleh pada saat kegiatan pembelajaran juga sangat berpengaruh bagi daya
pikir anak, jika hal yang diperoleh baik maka daya pikir yang diperoleh juga
baik, begitu pula sebaiknya.
Perlu diketahui
bahwa daya pikir, mental, dan tumbuh kembang anak sangatlah berkaitan satu sama
lain. Sebagai contoh, pada tugas nomor 1 yaitu “Mempelajari keterampilan fisik
yang diperlukan untuk permainan tertentu” dalam tugas ini, seorang anak dapat
melatih mentalnya dengan cara tersebut, sehingga daya pikirnya menjadi terolah
serta tubuhnya ikut berkembang juga. Contoh lainnya adalah tugas nomor 6 yaitu
“Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari” dalam tugas
ini seorang anak dapat melatih daya pikirnya serta tahapan perkembangannya
mulai maju.
Kedua contoh
tersebut diperoleh jika seorang anak memperoleh pembelajaran di berbagai lingkungan.
Lingkungan yang baik akan memberikan pelajaran yang baik juga, daya pikir yang
semakin kritis, mental yang semakin terlatih, dan perkembangan anak yang
semakin maju.
Mungkin muncul
pertanyaan di pikiran Anda, seperti “Kenapa, pembelajaran dapat berpengaruh ke
mental dan daya pikir anak?” Nah, jawabannya yaitu dalam sebuah pembelajaran,
seorang anak akan mendapatkan ide atau pemikiran yang dapat berpengaruh
terhadap mentalnya. Sebagai contoh, anak usia 8 tahun sangat merasa tertekan dan
sedih karena pembelajaran yang diberikan oleh guru sangatlah banyak dan sulit,
sehingga anak tersebut tidak paham dan berpikir mengenai solusi untuk
menyelesaikan tugas sebanyak ini. Dari contoh tersebut, terlihat bahwa mental
dan daya pikir seorang anak akan terlatih jika mendapatkan suatu pembelajaran
yang entah itu membuat dirinya tertekan karena banyaknya pembelajaran atau senang
dan santai karena banyaknya pembelajaran, dari hal ini muncullah suatu ide yang
berpengaruh untuk menenangkan mental anak tersebut.
Perkembangan
anak akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan daya pikir, mental, serta
pengetahuan atau pembelajaran yang baik. Oleh karena itu, diperlukannya bimbingan
dari orang tua di rumah, guru di sekolah, serta lingkungan sekitar yang baik.
Sehingga, terciptanya generasi unggul yang cerdas, unggul, serta berbudi
pekerti.
Author : Ratna Puspitasari, Mahasiswi
Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam
Sultan Agung.
Komentar
Posting Komentar