DISERA (DISEASE SPREAD TRACKER): APLIKASI PREDIKSI PERSEBARAN PENYAKIT MENULAR DENGAN MODEL MATEMATIKA SUSCEPTIBLE-INFECTIOUS-RECOVERED (SIR) UNTUK MENGOPTIMALKAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DI INDONESIA
DISERA (DISEASE SPREAD TRACKER): APLIKASI PREDIKSI PERSEBARAN PENYAKIT MENULAR DENGAN MODEL MATEMATIKA SUSCEPTIBLE-INFECTIOUS-RECOVERED (SIR) UNTUK MENGOPTIMALKAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DI INDONESIA
Disusun Oleh:
I Made Egga Adika Suputra
SMA NEGERI 4 DENPASAR
I Made Egga Adika Suputra
SMA NEGERI 4 DENPASAR
Penyakit menular adalah jenis penyakit yang dapat ditularkan dari satu individu ke individu lainnya melalui berbagai media, seperti udara, air, makanan, kontak langsung, atau vektor seperti nyamuk atau tikus. Mikroorganisme seperti virus, bakteri, parasit, atau jamur menjadi penyebab utama penyakit ini. Mereka memiliki kemampuan untuk menyebar dengan cepat dan luas di antara populasi manusia, dan gejalanya dapat bervariasi mulai dari ringan hingga parah, tergantung pada jenis penyakit dan kekebalan individu. Penyakit menular, seperti COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, merupakan masalah serius dalam bidang kesehatan yang memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat di seluruh dunia. Penyakit menular terus menjadi ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat, dan penanggulangan penyakit menular menjadi sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan manusia (WHO, 2022).
Indonesia, sebagai negara dengan populasi yang besar, tentu menghadapi tantangan yang kompleks dalam penanggulangan penyakit menular. Kasus penyakit menular seperti infeksi saluran pernapasan mencapai 2,5 juta kasus, kasus diare mencapai 1,8 juta kasus, dan kasus demam berdarah mencapai 57 ribu kasus (Kementerian Kesehatan RI, 2021). Penyakit menular merupakan masalah serius
yang berdampak signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Selain itu, penyakit menular juga memiliki implikasi yang luas, termasuk pengaruhnya terhadap produktivitas individu, ekonomi negara, dan stabilitas sosial (Surya, 2023). Faktor utama yang menyebabkan lonjakan penyakit menular di Indonesia adalah kurangnya koordinasi antara pemerintah dan tenaga kesehatan (Brown, 2021). Kurangnya pembaruan data secara real-time menyebabkan terjadi ketidakselarasan informasi antara pemerintah dan tenaga kesehatan (Kementerian Kesehatan RI, 2021). Selain itu, dalam laporan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2021, juga ditegaskan perlunya peningkatan upaya koordinasi antara berbagai sektor terkait. Koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan tenaga kesehatan perlu diperkuat sebagai upaya mengoptimalkan penanggulangan penyakit menular di Indonesia.
Terkait dengan kondisi ini, penting untuk menghubungkan permasalahan penanganan penyakit menular dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG Nomor 3 yang menekankan kesehatan dan kesejahteraan. Dengan
demikian, penting untuk mencari solusi inovatif guna mengoptimalkan penanggulangan penyakit menular di Indonesia. Model matematika Susceptible-Infectious-Recovered (SIR) merupakan alat analisis yang menggunakan persamaan matematika untuk memprediksi dan memahami penyebaran penyakit menular dalam populasi (Smith, 2022). Dalam model SIR, variabel S (Susceptible) menggambarkan individu yang rentan terhadap penyakit, variabel I (Infectious) menggambarkan individu yang terinfeksi, dan variabel R (Recovered) menggambarkan individu yang telah pulih dan memiliki kekebalan. Persamaan yang menggambarkan perubahan jumlah individu dalam setiap kelompok dalam model SIR adalah sebagai berikut:
1) dS/dt = -βSI
2) dI/dt = βSI - γI
3) dR/dt = γI
dalam persamaan tersebut:
1) β merupakan kecepatan individu rentan terinfeksi oleh individu terinfeksi.
2) γ merupakan kecepat individu terinfeksi sembuh terhadap penyakit. Model matematika Susceptible-Infectious-Recovered (SIR) efektif dalam
menganalisis penyebaran penyakit menular (Smith,2022). Dalam konteks penanggulangan penyakit menular, integrasi model matematika SIR dengan aplikasi menjadi solusi inovatif. Dengan mengimplementasikan model matematika ini secara digital, data yang diperoleh dapat diperbaharui secara real-time. Hal ini akan mencegah terjadinya ketidakselarasan informasi antara pemerintah dan tenaga kesehatan. Dengan adanya sistem digital yang terintegrasi, pembaruan data tentang penyebaran penyakit dapat diperoleh dengan cepat dan akurat. Penggunaan model matematika SIR yang terhubung dengan aplikasi merupakan langkah inovatif untuk
meningkatkan efektivitas penanggulangan penyakit menular melalui koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan tenaga kesehatan. DISERA (Disease Spread Tracker) merupakan sebuah inovasi aplikasi yang terintegrasi dengan model matematika Susceptible-Infectious-Recovered (SIR). Aplikasi ini memberikan informasi real-time tentang penyebaran penyakit, prediksi perkembangan wabah, dan mendukung pengambilan keputusan oleh pihak terkait. Data yang dikumpulkan oleh DISERA berasal dari berbagai sumber, seperti laporan kasus penyakit, surveilans penyakit, dan data kesehatan masyarakat. Data ini mencakup jumlah kasus baru, lokasi penyebaran, karakteristik populasi terdampak, serta faktor-faktor risiko terkait penyakit menular. Aplikasi DISERA memiliki beberapa fitur dan fungsi utama yang mendukung
penanggulangan penyakit menular:
1) Pemantauan Persebaran Penyakit secara Real-time: Aplikasi DISERA
memberikan pemantauan real-time terhadap penyebaran penyakit menular
di berbagai lokasi di Indonesia.
2) Prediksi dan Perencanaan Strategi Penanggulangan yang Efektif: Berdasarkan model SIR dan analisis data, aplikasi DISERA dapat
memberikan prediksi tentang perkembangan wabah di masa depan. Informasi ini dapat digunakan untuk merencanakan strategi penanggulangan yang efektif, seperti penempatan sumber daya kesehatan,
kampanye vaksinasi, atau pengaturan kebijakan kesehatan masyarakat.
3) Mendukung Pengambilan Keputusan oleh Pihak Terkait: Aplikasi DISERA menyediakan informasi yang relevan dan akurat kepada pihak terkait, termasuk petugas kesehatan, pemerintah daerah, dan peneliti.
4) Optimalisasi Sumber Daya dan Upaya Penanggulangan: Dengan
menggunakan data dan prediksi yang disediakan oleh aplikasi DISERA,
sumber daya dan upaya penanggulangan penyakit menular dapat dioptimalkan. Aplikasi DISERA merupakan alat penting dalam penanggulangan penyakit menular di Indonesia dengan kemampuannya dalam memberikan informasi real-
time, prediksi wabah, dan dukungan pengambilan keputusan yang efektif. Dengan analisis data dan implementasi model SIR, aplikasi ini mampu mengoptimalkan upaya penanggulangan penyakit menular di Indonesia. DISERA memberikan
manfaat signifikan melalui pemantauan persebaran penyakit secara real-time, menyediakan informasi akurat tentang jumlah kasus baru, daerah terdampak, dan tingkat penyebaran penyakit. Hal ini memungkinkan tindakan pencegahan yang
tepat sasaran dan penanggulangan yang efisien dalam mengurangi penyebaran penyakit.Aplikasi DISERA memiliki potensi besar dalam memprediksi dan merencanakan strategi penanggulangan penyakit menular secara efektif. Menggunakan model matematika SIR dan analisis data, aplikasi ini memberikan prediksi perkembangan wabah di masa depan, memungkinkan perencanaan tindakan pencegahan yang efektif, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Dengan demikian, penggunaan model matematika dalam implementasi aplikasi DISERA menjadi solusi inovatif dalam mengoptimalkan penanggulangan penyakit menular di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Brown,-A.-(2021).-Challenges-in-Controlling-Infectious-Diseases:-Lack-of-
Coordination-between-Government-and-Healthcare-Workers.-Journal-of-
Public-Health-Management-and-Practice,-27(Supplement-1),-S64-S67.
Kementerian-Kesehatan-RI.-(2021).-Laporan-Kasus-Penyakit-Menular Indonesia.
Smith, J. (2022). Mathematical Models for Understanding and Predicting the
Spread of Infectious Diseases. Journal of Epidemiology and Global Health,
12(1), 45-59.
Surya, A,&-Setiawan,-B.-(2023). Penyakit menular: Sebuah ancaman serius
terhadap-kesehatan-masyarakat.-Jurnal-Kesehatan-Masyarakat,-10(2),-45-
56.
WHO.-(2022).-Infectious-Diseases-and-Public-Health:-A-Global-Challenge.-
World-Health-Organization.
Komentar
Posting Komentar