Uniknya Matematika Dengan Keabstrakannya

 


Matematika adalah suatu hal yang unik, di manakah letak keunikannya? Ya benar, yaitu dalam hal sifatnya yang abstrak. Hal tersebut menyebabkan orang berberpandangan bahwa matematika membawa mimpi buruk, serta menyebabkan stigma buruk yang lainnya, bahwa matematika adalah hal yang menyeramkan, membuat hati berdegup kencang, jantung seperti berhenti berdetak, dan seakan dunia akan kiamat ketika “hanya” mendengar kata Matematika tersebut.

Ya, aku juga sependapat dengan paradigma tersebut, mengapa? Tentu saja sebab aku pernah mengalaminya. Awalnya, aku adalah salah satu orang yang “Membenci” matematika, dikarenakan aku berpikir bahwa matematika adalah suatu hal yang ada dan nyata, tapi untuk mengerti seutuhnya apa itu matematika, membutuhkan pemikiran yang sangat luas, tentu saja dengan keabstrakannya. Tapi itu dulu, sekarang aku sadar bahwa matematika adalah hal yang sangat berharga dan penting dalam hidupku.

Sebelumnya, tahu gak si bagaimana matematika disebut sebagai sesuatu yang abstrak? Simak lebih lanjut ya.

Berdasarkan pendapat dari ahli matematika Indonesia, yaitu Nurhasanah (dalam Nurhasanah, 2010 bagian 1), bahwa matematika adalah sebuah ilmu pengetahuan yang memiliki sifat  abstrak, khususnya pada objek pengetahuannya. Oleh karena itu, dapat kita ketahui bahwa letak keabstrakan matematika ada pada objeknya, sebagaimana kita ketahui bahwa matematika itu sendiri adalah ilmu pengetahuan yang menyajikan konsep-konsep matematis, simbol-simbol, serta bentuk-bentuk yang tidak ada dalam dunia nyata, namun kita hanya dapat membayangkan bentuknya dalam pikiran kita dan juga hanya benda-benda nyata yang memiliki sifat yang menyerupai.

Sebagai contohnya, di dalam matematika kita kenal dengan istilah “Balok.” Sebagai seorang pelajar, kita pastinya tahu definisi dan juga karakteristik dari Balok itu sendiri. Sebagian orang mungkin merasa asing dengan istilah balok, terlebih jika orang tersebut asing juga dengan istilah matematika. Misal kita pergi ke toko bangunan lalu kita tanya “Maaf pak, apakah di sini ada balok?” mungkin bapak di toko bangunan tersebut bingung “Maaf mas, balok apa yang mas maksud?”. Hal tersebut berbeda halnya ketika kita berkata “Pak, saya mau beli balok kayu untuk membuat rumah?”, pasti bapak itu langsung menyediakan balok kayu tersebut. Mengapa kedua hal tersebut dapat terjadi? Sebab, ketika kita menyebutkan balok kayu, hal tersebut adalah benda yang nyata dan konkret, beda halnya ketika kita hanya menyebutkan balok. Balok dan balok kayu sama, hanya pada bentuk dan karakternya, keduanya akan berbeda ketika berbicara di dunia nyata.

Contoh lainnya, bahwa ada banyak simbol pada matematika, seperti penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), pembagian, ( : ), alpha (a), betha (ß) dan berbagai simbol matematika yang lainnya.

Maka dari itu, matematika dipandang sebagai sesuatu yang abstrak, sebab objek dari matematika itu sendiri tidak dapat dijelaskan di kehidupan nyata, hanya dapat kita bayangkan di pikiran kita saja.

Komentar

  1. Ada sedikit typo di paragraf lima , jadi kedepannya bisa lebih teliti lagi ya. Sangat bermanfaat.
    Terima kasih dan tetap semangattt😇🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DISERA (DISEASE SPREAD TRACKER): APLIKASI PREDIKSI PERSEBARAN PENYAKIT MENULAR DENGAN MODEL MATEMATIKA SUSCEPTIBLE-INFECTIOUS-RECOVERED (SIR) UNTUK MENGOPTIMALKAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DI INDONESIA

BOOKMATH (BOOKKEEPING WITH MATH): APLIKASI PEMBUKUAN SEBAGAI REALISASI DIGITALISASI MATEMATIKA DALAM MEMBANTU UMKM

Pengaruh Pembelajaran Terhadap Daya Pikir, Mental, dan Tumbuh Kembang Anak